Saturday, May 24, 2008

Naik lagi, naik lagi!


" Kalo gaji yang naik sih, Alhmadulillah! Tapi kalo BBM naik, musibah...".

Mungkin itulah kata-kata yang saat ini sering kita dengar saat ini seiring dengan kenaikan harga BBM yang diumumkan tadi malam oleh Tim Kementrian Kabinetnya Pak SBY...

Again and again, akhirnya BBM dinaikkan lagi seperti tahun 2005 lalu.
Kenaikan sekitar 30an persen, yang artinya biaya ini itu juga bakal naik sekitar 30an persen..........................Oh God!

Dengan kondisi yang apa-apa serba mahal, kalau kita sering mengeluh ternyata juga tidak akan meringankan beban hati dan pikiran. Semua terasa berat dan rumit karena kita memang sering membuat yang ringan-ringan jadi berat, yang simple-simple jadi rumit. Ya biarin aja BBM naik, rejeki tu insyaallah udah ada yang ngatur asal kita mau berusaha. Ya bukannya happy dengan kenaikan BBM ini sih. Tapi apapun yang kita lakukan, toh kita tidak akan bisa mengubah kenyataan bahwa memang sekarang harga premium sudah 6000 di POM dan 6500-7000 di penjual eceran dan harga minyak tanah 2500-3500 per liternya.

Yang bisa dilakukan adalah mencari solusi untuk meringankan beban hati dan beban kantong tentunya. Kalau untuk meringankan beban kantong ya jelas dengan melakukan pengiritan dan berusaha cari banyak-banyak "sabetan" kanan kiri hehe...

Sedangkan untuk meringankan beban hati dan pikiran adalah dengan sering-sering melihat ke bawah, melihat kondisi orang-orang yang ternyata tidak lebih baik dari kita. Banyak lho, swear! Bahkan sangat banyak!

By doing so, kita akan tahu betapa banyak yang kita punya. Inget nih kata orang bijak: "Kalau kita terlalu sering menoleh ke orang-orang yang berpunya, maka kita akan merasa tidak punya apa-apa. Tapi ketika kita sering melihat orang-orang yang tidak berpunya, maka kita akan merasa memiliki segalanya."

Do you think so?

Tuesday, May 13, 2008

May 14th, Ten Years Ago

Hari-hari seperti sekarang, 10-14 Mei, biasanya media ramai memberitakan tentang jalannya reformasi yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Awalnya pada tanggal 13 atau 14 Mei 1998, sepuluh tahun yang lalu...

Saat itu sih masih semester 2 kuliah. Solo mulai kacau. Kuliah diliburkan selama beberapa hari. Di kampus banyak demo. Dan puncaknya tanggal 14 Mei ...

Jalan-jalan hampir semua di blok, bahkan gang-gang kecil. Pusat perbelanjaan banyak yang dijarah dan dibakar oleh... siapa ya..penjarah atau rakyat yang ikut-ikutan menjarah atau preman atau siapalah...pokoknya Beteng Plaza yang merupakan salah satu mall pertama dan paling sip di Solo saat itu hangus...Begitu pula beberapa mall lain, restoran, toko ban, dealer motor/mobil, bahkan toko-toko sembako yang dianggap ada hubungannya dengan etnis tionghoa alias chinese...TERANCAM!


Hampir semua pagar-pagar rumah bertuliskan "PRIBUMI" dengan harapan bahwa rumah atau bangunan tersebut tidak akan menjadi "korban". Saat itu aku sempat berkeliling naik motor...sangat mengerikan...asap hitam terlihat dari jauh... ban-ban dibakar ditengah jalan. Bahkan ada sebuah restoran bernama "MITRA" (Depan SMA N 1) yang baru saja buka tapi juga ikut dibakar...Denger-denger sih pemiliknya jadi stress berat! Sampai saat ini, setelah 10 tahun, banyak bangunan yang belum dibangun kembali, masih seperti 10 tahun yang lalu.

I never understood why people became so brutal! It was nuts!

Kejadian 14 Mei kemudian diikuti dengan meroketnya berbagai harga. Yang masih aku ingat saat itu adalah biaya pengiriman mail via post ke luar negeri yang dulunya hanya 1500 menjadi 15.000. Dollar yang 2.500 menjadi hampir 10 ribu. Ck..ck..ck...

Ternyata perubahan mahal harganya...And after all the years, that chaos is still in my memory.